Laman

Kamis, 04 November 2010

Klasifikasi Instrumentasi

Kata Kunci: , , ,

Ditulis oleh Suparni Setyowati Rahayu pada 16-08-2009
Instrumentasi adalah alat-alat dan piranti (device) yang dipakai untuk pengukuran dan pengendalian dalam suatu sistem yang lebih besar dan lebih kompleks. Secara umum instrumentasi mempunyai 3 fungsi utama:
a.sebagai alat pengukuran
b.sebagai alat analisa
c.sebagai alat kendali
Instrumentasi sebagai alat pengukuran meliputi instrumentasi survey/ statistik, instrumentasi pengukuran suhu dan lain-lain. Instrumentasi sebagai alat analisa banyak dijumpai di bidang kimia dan kedokteran. Sedangkan instrumentasi sebagai alat kendali banyak ditemukan dalam bidang elektronika, industri dan pabrik-pabrik. Sistem pengukuran, analisa dan kendali dalam instrumentasi ini bisa dilakukan secara manual (hasilnya dibaca dan ditulis tangan), tetapi bisa juga dilakukan secara otomatis dengan mengunakan komputer (sirkuit elektronik). Untuk jenis yang kedua ini, instrumentasi tidak bisa dipisahkan dengan bidang elektronika dan instrumentasi itu sendiri.

Awal Penemuan Kromatografi

 Kata Kunci: ,

Ditulis oleh Muhammad Amin pada 23-06-2009
Pernahkah Anda memikirkan bagaimana suatu sampel cair dapat diketahui kandungan ion atau logamnya dalam waktu yang sangat cepat? Atau pernahkan Anda membayangkan bagaimana mengetahui kandungan senyawa yang ada dalam food and beverage industry (industri makanan dan minuman), semiconductor industry (industri semi konduktor), electroplating industry, household product industry seperti deterjen dan surfaktan dalam beberapa menit saja?
Sebuah teknik pemisahan (separation techique) yang dinamakan kromatografi dapat membantu Anda mengatasi problem di atas. Bahkan dengan menggunakan metode pemisahan ini, Anda bisa langsung

Rabu, 03 November 2010

TURBULEN

Apa itu turbulen?

Shall I refuse my dinner because i do not fully understand the process of digestion? (Oliver Heaviside)
"I am an old man now, and when I die and go to Heaven there are two matters on which I hope for enlightenment. One is quantum electrodynamics, and the other is the turbulent motion of fluids. And about the former I am really rather optimistic." Horace Lamb (the British physicist) told a meeting of the British Association for the Advancement of Science in 1932 [*].

Senin, 01 November 2010

Energi Biomassa

Biomassa sangat beragam jenisnya yang pada dasarnya merupakan hasil produksi dari makhluk hidup. Biomassa dapat berasal dari tanaman perkebunan atau pertanian, hutan, peternakan atau bahkan sampah. Biomassa (bahan organik) dapat digunakan untuk menyediakan panas, membuat bahan bakar, dan membangkitkan listrik, hat ini disebut bioenergi. Bioenergi berada pada level kedua setelah tenaga air dalam produksi energi primer terbarukan di Amerika Serikat.
Untuk kepentingan khusus, pemanfaatan biomassa menjadi solusi yang sangat menjanjikan untuk permasalahan sampah di kota-kota besar. Pemanfaatan sampah sebagai biomassa menjadi tenaga listrik meiaitji proses pembakaran langsung (direct cornbustion) atau metalui proses pembuatan gas metana (gasifikasi) dapat menjadi solusi, walaupun proyek ini lebih mahal dibandingkan proyek pembangkit listrik lain untuk kapasitas yang setara.

Energi Surya

Solar Cell
Energi mempunyai peranan penting dalam pencapaian tujuan sosial, ekonomi, dan lingkungan untuk pembangunan berkelanjutan, serta merupakan pendukung bagi kegiatan ekonomi nasional. Penggunaan energi di Indonesia meningkat pesat sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dan pertambahan penduduk. Sedangkan, akses ke energi yang andal dan terjangkau merupakan pra-syarat utama untuk meningkatkan standar hidup masyarakat.
Untuk memenuhi kebutuhan energi yang terus meningkat tersebut, dikembangkan berbagai energi alternatif, di antaranya energi terbarukan. Potensi energi terbarukan, seperti: biomassa, panas bumi, energi surya, energi air, energi angin dan energi samudera, sampai saat ini belum banyak dimanfaatkan, padahal potensi energi terbarukan di Indonesia sangatlah besar.
Energi surya merupakan salah satu energi yang sedang giat dikembangkan saat ini oleh Pemerintah Indonesia.
Kondisi Umum

Ditjen EBTKE Adakan Sarasehan Sehari EBT

Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (DJEBTKE) akan mengadakan Sarasehan sehari Roadmap Energi Baru Terbarukan, pada hari Selasa, 02 November 2010 bertempat di  Nareswara, Gedung Smesco – UKM, Jakarta.

 Acara saresehan tersebut merupakan kerja bareng dari stakeholder energi baru dan energi terbarukan yang terdiri dari Instansi Pemerintah, Lembaga Penelitian, Perguruan Tinggi, Akademisi, Praktisi, BUMN, dan Swasta. 
Acara saresehan yang mangambil tema: “Memperkuat Jaringan Komunitas Energi Baru Terbarukan dalam rangka Pencapaian Visi Energi 25/25” ini diperkirakan akan dihadiri sekitar 600 undangan dari stakeholder energi baru terbarukan.

Energi Nuklir, Pengertian dan Pemanfaatannya

Masalah energi merupakan salah satu isu penting yang sedang hangat dibicarakan. Semakin berkurangnya sumber energi, penemuan sumber energi baru, pengembangan energi-energi alternatif, dan dampak penggunaan energi minyak bumi terhadap lingkungan hidup menjadi tema-tema yang menarik dan banyak didiskusikan. Pemanasan global yang diyakini sedang terjadi dan akan memasuki tahap yang mengkhawatirkan disebut-sebut juga merupakan dampak penggunaan energi minyak bumi yang merupakan sumber energi utama saat ini.
Dampak lingkungan dan semakin berkurangnya sumber energi minyak bumi memaksa kita untuk mencari dan mengembangkan sumber energi baru. Salah satu alternatif sumber energi baru yang potensial datang dari energi nuklir. Meski dampak dan bahaya yang ditimbulkan amat besar, tidak dapat dipungkiri bahwa energi nuklir adalah salah satu alternatif sumber energi yang layak diperhitungkan.

EGS dan masa depan energi panas bumi di Indonesia

Akhir tahun 2006 yang lalu MIT dengan sponsor dari Departemen Energi AS merilis laporan mengenai EGS (enhanced geothermal system) yang diberi judul The Future of Geothermal Energy. Laporan yang disusun oleh berbagai ahli di bidang teknologi energi, ekonomi dan lingkungan tersebut menyimpulkan bahwa dengan memanfaatkan EGS, energi panas bumi akan mampu menyumbang 10% kebutuhan listrik di AS pada tahun 2050. Jumlah ini setara dengan pembangkit listrik beban dasar dengan kapasitas 100 GWe. Bahkan laporan tersebut juga menyebutkan, dengan pengembangan teknologi lebih lanjut, jumlah energi yang secara ekonomis dapat dimanfaatkan bisa meningkat hingga 10 kali lipat dari yang ada saat ini. Dengan demikian, menurut laporan tersebut, EGS bisa menjadi sumber energi pilihan yang berkelanjutan hingga berabad-abad.

Mengukur pH suatu zat dengan pH Meter 632



pH Meter 632



1. Tujuan

· Dapat mengkalibrasi pH meter 632

· Dapat mengukur pH sampel

· Dapat melakukan titrasi penetralan dan titrasi asam basa

2. Alat dan Bahan Percobaan

* Gelas kimia 100 ml, 150 ml, 250 ml
* Termometer
* pH meter
* Elektroda kaca kombinasi
* Pipet ukur 10 ml
* Pipet volume 10 ml
* Pengaduk Magnetik
* Labu ukur 50 ml, 100 ml, 250 ml
* Kaca arloji
* Spatula
* Larutan buffer pH 4 dan 7
* Sampel
* Hcl 0,1 N
* NaOH 0,1 N H‑2SO4 0,1 N



3. Dasar Teori

pH didefinisikan sebagai keaktifan ion hidrogen, untuk larutan encer keaktifan merupakan konsentrasi dari ion hidrogen. pH meter dasarnya merupakan voltmeter yang dapat digunakan bersama elektroda kaca kombinasi yang diukur pada pH metert adalah potensial Sel, bukan pH larutan. Sel elektrida kaca adalah Ag ,AgCl, Cl-. H- dan membran Kaca.

Elektroda sebelum digunakan harus direndamdulu dalam air agar molekul air masukkedalam sisi kaca dan akan mengembang. Sehinnga prose pertukaran ion akan mencapai hasil maksimum, dengan kata lain gugus Na+ dapat mudah ditukar dengan ion H +.

Pengukuran ion hidrogen harus dibandingkan dengan hindogen yang telah diketahui konsentrasinya dan tetap. Bentuk elektroda kaca kombinasi brupa wadah kecil yang didalamya berisi dengan ion H + lrutan asetat/ HCl 0,1, N.

Batas pengukuran pH elektroda gelas antara 2-12, hal ini disebabkan karena lebih dari 12, ion hidroksida dengan konsentrasi tinggi mampu mengikat ion Na+, sedangkan dibawah 1 semua ion natrium pada lapisan gelas ditukar oeh ion hidrogen,akibat tidak terjadinya pertukaran ion dengan larutan yang diukur. Bila elektroda kaca sering ddigunakan terlalu lama direndam dalam air konsentrasi KCl akan berkurang karena terjadi prembesan dari ion Cl. Untuk menghindari hal ini maka elektroda tidak direndam dalam air tetapi dalam larutan KCl jenuh 3 M